SiJOGJA.COM: penyerangan bus Arema FC oleh oknum suporter usai laga kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta pada Kamis petang 26 Januari 2023 menjadi sorotan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY).
"Kami sangat menyayangkan peristiwa tersebut dan kasus ini menjadi pertimbangan kami (untuk pemberian izin) jadwal laga-laga berikutnya," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto Jumat 27 Januari 2023.
Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial sejak Kamis petang itu, tampak bus yang ditumpangi pemain Arema FC mengalami kerusakan akibat serangan diduga lemparan batu dari arah luar.
Belum diketahui persis serangan itu terjadi di titik mana persisnya pasca bus mulai keluar stadion. Akibat serangan itu, sejumlah kaca bus pecah.
Para pemain dan official Arema dalam rekaman itu juga tampak coba bergerak mengumpul di bagian tengah bus demi menghindari pecahan kaca yang berserakan akibat serangan itu.
Serangan itu dilaporkan membuat beberapa orang dalam bus itu terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Berdasarkan keterangan resmi yang dilansir Arema FC, mereka yang terluka seperti asisten pelatih Kuncoro yang luka pada bagian lutut, juga para pemain seperti Adilson Maringa dan Achmad Figo yang mengalami luka di tangannya.
Polda DIY menyatakan masih melakukan penyelidikan atas serangan itu dan belum menangkap pihak yang diduga melakukan serangan itu.
"Kami masih mengumpulkan data-data dan bukti yang diperlukan untuk mendalami peristiwa itu," kata Yuliyanto.
Adapun Ketua Panitia Pelaksana PSS Sleman Yuyud Pujiarto mengungkap bahwa bus yang ditumpangi pemain dan official Arema FC itu merupakan bus yang disediakan pihak panitia.
"Bus itu bukan dari manajemen Arema, tapi kami yang sediakan, dan sejak keluar stadion sudah mendapat gangguan (oknum suporter)," kata dia.
Padahal, ujar Yuyud, dalam laga lanjutan Liga 1 yang dimenangkan PSS Sleman 2-0 atas Arema FC itu, kepolisian sudah memberikan pengawalan ketat baik dari depan dan belakang bus.