• Jumat, 29 September 2023

Atasi Persoalan Sampah Berulang, Layanan Angkutan Sampah Digital 'Pasti Angkut' Diluncurkan

- Selasa, 20 September 2022 | 09:59 WIB
Direktur PT. Kelola Sampah Kita yang merupakan pembuat aplikasi Pasti Angkut, Salva Yurivah Saragih
Direktur PT. Kelola Sampah Kita yang merupakan pembuat aplikasi Pasti Angkut, Salva Yurivah Saragih

SiJOGJA.COM : PT. Kelola Sampah Kita bekerjasama dengan Desa Panggungharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menghadirkan digitalisasi pelayanan pengambilan sampah lewat aplikasi ‘Pasti Angkut’.

Kehadiran aplikasi ini untuk membantu mengatasi persoalan sampah rumah tangga sembari mengedukasi dan mengajak masyarakat bertanggung jawab terhadap sampahnya.

Direktur PT. Kelola Sampah Kita yang merupakan pembuat aplikasi Pasti Angkut, Salva Yurivah Saragih menyebut pemilihan KUPAS Panggungharjo sebagai proyek percontohan karena ketersediaan 1500 pelanggan yang berpotensi menerapkan pemilahan sampah sendiri.

“Jadi ini adalah aplikasi paripurna yang melayani pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir. Konsumen akan merasakan pengalaman baru dalam pengambilan, manajemen dan pengelolaan sampah sehingga terbentuk ekosistem daur ulang,” katanya saat peluncurkan aplikasi itu Senin (19/9).

Lewat aplikasi ini, Salva memastikan nantinya setiap konsumen akan mendapatkan kepastian penjemputan sampahnya, pembayaran dihitung berdasarkan pemilahan sampah yang dihasilkan, dan mengajak masyarakat untuk tidak lagi tergantung pada tempat pembuangan besar seperti TPST Piyungan.

Karena sampah diolah langsung di desa. Kedepan, konsep ini akan dikembangkan ke banyak wilayah tidak hanya di Bantul.

Dari kacamata bisnis, Salva menuturkan aplikasi ini menawarkan ruang hidup bagi pengambil sampah mandiri (PSM) maupun mitra olah sampah mandiri. Lewat aplikasi ini mereka akan mendapatkan pendapatan berdasarkan proporsi sampah yang diambil dari konsumen.

“Ini aplikasi terbuka bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam penanganan sampah. Konsumen bertanggung jawab sesuai dengan sampah yang dihasilkan, pengumpul dan pengolah sampah mendapatkan pembiayaan sesuai dengan besar sampah yang diambil. Tidak lagi flat iuran bulanan,” jelas Salva.

Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi menuturkan konsep yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah perubahan perilaku pengelolaan sampah di konsumen atau rumah tangga yang tidak pernah diintervensi pemerintah.

“Pengelolaan sampah di tingkat hulu atau rumah tangga dibiarkan dan berdampak besarnya anggaran dari pemerintah yang fokus pemindahan sampah dari penampungan ke tempat pembuangan,” katanya.

Lewat aplikasi ‘Pasti Angkut’, Pemdes Panggungharjo menawarkan pengangkutan sampah rumah tangga dengan ongkos proporsional yang disesuaikan beratan sampah yang dibuang. Untuk satu kilogram sampah yang akan diangkut dihargai Rp1.000,-.

System turut memberikan keuntungan bagi konsumen atau rumah tangga yang turut bertanggung jawab dengan memilah sampahnya dalam tiga kategori; basah, daur ulang dan residu.

Wahyudi mengatakan jika skema ini dijalankan oleh konsumen, maka pengambilan sampah basah tidak dipungut biaya, sampah daur ulang dibeli dan hanya sampah residu seperti pampers, pembalut, kain yang dibayar konsumen.

“Jika dilakukan perhitungan ulang, konsep yang kami tawarkan ini jauh lebih murah dibandingkan dengan pembayaran sampah bulanan. Dengan rata-rata residu satu keluarga sebesar 10-12 persen dari 2,5 Kg sampah yang dihasilkan, setelah dipilah konsumen hanya membayar biaya pembuangan sampah yang tidak sampai Rp10.000,- per bulan,” katanya.

Halaman:

Editor: Antonius P.W

Tags

Terkini

Suryatmajan Wakili Yogya Monev PAAR EDI Tingkat DIY

Kamis, 28 September 2023 | 23:55 WIB

Seman Widjojo Cup Rebutkan Hadiah Total Rp 50 Juta

Kamis, 28 September 2023 | 23:54 WIB

Ratusan Peserta Meriahkan Pesparani 2023

Kamis, 28 September 2023 | 23:53 WIB

Si Sufi Jogja, Tindak Lanjut Penetapan Warisan Dunia

Rabu, 27 September 2023 | 23:00 WIB

Raih Pendanaan Dari BSI, Alumni Umy Buka Coffee Shop

Rabu, 27 September 2023 | 00:59 WIB
X