Catatan Reformasi Pendidikan yang Tidak Biasa oleh Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan

- Kamis, 25 Mei 2023 | 23:41 WIB
Cross Kunjungan Komunitas GSM di SD Klitren Yogyakarta (Ist)
Cross Kunjungan Komunitas GSM di SD Klitren Yogyakarta (Ist)

SiJOGJA.COM: Bulan Mei menjadi hari penting bagi perjalanan Indonesia, tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional dan 20 Mei sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Dalam rangka peringatan hari besar nasional ini, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, persoalan ketimpangan dan ketertinggalan pendidikan masih kuat terjadi antarguru dan antardaerah.

Guru dari daerah pinggiran umumnya jauh tertinggal untuk mendapat kesempatan pelatihan dari pemerintah atau keterbatasan akses sumber daya pengetahuan dari internet.

Berkebalikan dengan guru dari daerah kota yang sering mendapatkan intervensi. Jika dibiarkan, maka jurang ketimpangan ini akan semakin melebar sehingga hari pendidikan nasional menjadi sekadar seremonial belaka.

Tahun ini, untuk memperingati hari pendidikan nasional, Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) meluncurkan program terbarunya, yakni “Cross Kunjungan Komunitas GSM”. GSM memiliki 32 komunitas di seluruh Indonesia dengan perkembangan dan pengalaman yang berbeda di setiap komunitasnya.

Kegiatan ini melibatkan guru-guru untuk saling mengunjungi daerah pinggiran seperti Madura, Supiori, Cirebon, dan sebagian besar daerah di Jawa.

Cross Kunjungan sebagai program pertukaran pengalaman dan kolaborasi antar komunitas di GSM seluruh Indonesia agar terbangun solidaritas yang kuat sekaligus pemerataan kualitas pendidikan. Agenda besar ini diadakan pertama kali pada awal bulan Mei 2023 oleh komunitas GSM Jawa Tengah dan Cirebon yang melakukan kunjungan ke Supiori, Papua.

Muhammad N. Rizal sebagai Founder GSM mengatakan bahwa kegiatan tersebut terinspirasi dari kemampuan connectedness pada internet yang bisa menjejaringkan manusia dengan berbagai gagasan, pengetahuan, dan keterampilannya, termasuk pada aspek pendidikan.

“Cross Kunjungan dilakukan agar para guru dapat menjalani connectedness untuk bertukar gagasan dan pengetahuan, tetapi yang paling utama adalah pengalaman batin. Karena untuk menggerakan seseorang berubah atau bertransformasi, kita perlu untuk menularkan energi positif yang telah tertanam di guru-guru pegiat GSM kepada guru-guru di daerah lain, dan itu tidak bisa dilakukan oleh internet tetapi bisa dilakukan oleh manusia.

Maka dengan saling mengunjungi komunitas dan sekolah yang jaraknya berjauhan, para guru akan terajut kembali solidaritas dan penerimaan atas keberagaman di tengah potensi keterbelahan masyarakat di era sosial media. Inilah yang dibutuhkan pendidikan masa depan,” tutur Rizal.

Energi dan pengalaman batin yang digarisbawahi oleh GSM yang akan merangsang guru-guru lain dalam merubah pola pikir dan hatinya, sehingga mendorong para guru bergerak karena kesadaran diri. Para guru mengetahui apa yang harus diubah dan bagaimana mengubahnya, karena guru bisa saling belajar satu sama lain dengan latar belakang pendidikan yang berbeda.

“Pendekatan program ini dilakukan oleh GSM sebagai bentuk intervensi agar sebagian besar guru bergabung dengan sebuah misi untuk membangun sebuah komunitas dan mentransmisikan budaya. Sehingga perubahan pendidikan yang ditawarkan oleh GSM berfokus pada kerjasama dan kesetaraan, bukan pada kompetisi,” ungkap Rizal.

“Kebutuhan para guru akan tervalidasi dengan baik karena muncul dari mereka sendiri ketika berdialektika di kegiatan cross kunjungan. Di sini GSM berperan untuk memfasilitasi konektivitas antar mereka, menyediakan literasi, atau sumber pengetahuan baru, dan sumber spirit perubahan. Jadi GSM hadir agar inspirasi dalam mendidik dapat muncul dari guru-guru itu sendiri.

Guru-guru GSM dilatih untuk memiliki kontrol penuh atas berjalannya pendidikan baik kurikulumnya, strategi pembelajarannya hingga evaluasi kemajuan murid-muridnya, dengan basis budaya setempat,” lanjut Rizal.

Halaman:

Editor: Antonius P.W

Tags

Terkini

4 Dosen UMY Terima SK Guru Besar

Rabu, 7 Juni 2023 | 15:58 WIB

HUT ke-76 Pemkot Yogya Usung Tatag Teteg Tutug

Jumat, 2 Juni 2023 | 23:50 WIB
X