SiJOGJA (SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) menyebut kubah lava Gunung Merapi sisi barat laut terus menunjukkan pergerakan.
Kepala BPPTKG Agus Budi mengatakan, kubah lava Merapi yang terbentuk tahun 1888 di sebelah barat laut mengalami deformasi hingga 16 meter selama dua tahun terakhir.
"Kubah lava lama di barat laut ini mrmang masih bergerak hingga sekarang, jadi sudah 15,9 meter, ya dibulatkan 16 meter," kata Agus Budi dalam jumpa pers daring, Selasa (21/3).
Meski deformasi masih bersifat linear dan landai, kubah lava barat laut ini tak terlepas dari potensi bahaya berupa longsoran material.
"Longsoran dari kubah lama berupa bongkahan batu kira-kira seukuran 2 juta meter kubik. Kalau longsor karena tidak stabil, terdorong terus dari dalam," lanjut Agus Budi.
Agus Budi menambahkan, BPPTKG memperkirakan jarak luncur material longsoran kubah lava ini maksimal sejauh 3 kilometer.
"Jarak luncur sekitar 3 kilometer saja. Jadi masih dalam daerah bahaya yang kami tetapkan," ucapnya.
Sebelumnya, BPPTKG mengungkap adanya potensi bahaya pada sisi barat laut Gunung Merapi. Potensi bahaya tak lepas dari adanya deformasi atau perubahan bentuk gunung di sisi barat laut Merapi.
Kepala BPPTKG Agus Budi berujar, hasil pemantauan jajarannya, sekarang ini telah terjadi inflasi di tubuh Gunung Merapi sektor barat laut. Inflasi ini merupakan salah satu bentuk deformasi gunung api.
"Ada potensi bahaya yang lain, di mana pada sektor barat laut ini terjadi pergerakan, terjadi inflasi," kata Agus Budi dalam jumpa pers secara daring, Minggu (12/3) lalu.
Deformasi pada sektor barat laut telah teramati dua tahun belakangan di samping perubahan bentuk gunung pada sisi barat daya dan tengah kawah gunung yang merupakan titik kubah lava Merapi.
"Data pemantauan ini merupakan sesuatu yang signifikan, di mana telah terjadi deformasi di arah yang lain selain dari arah kubah lava saat ini yang berada di barat daya dan di tengah kawah. Namun terjadi deformasi yang terpusat di arah barat laut," kata Agus.
Menurut Agus, deformasi tercatat sebesar 15 meter dalam kurun waktu dua tahun dan tebing berpotensi mengalami longsor menimbang besarnya perubahan bentuk gunung.
Dibandingkan saat menjelang erupsi tahun 2006 dan 2010, deformasi yang teramati kala itu kurang dari 4 meter. Sekalipun perubahan bentuk saat itu terjadi dalam waktu cepat.