SiJOGJA.COM : Heru Prastiyo, 24, warga Temanggung Jawa Tengah menjadi pelaku tunggal pembunuhan disertai mutilasi perempuan A, 34, asal Kota Yogyakarta di wisma Jalan Kaliurang, Sleman Yogyakarta.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi Nuredy Irwansyah Putra menuturkan detik detik pelaku menjemput korban pada Sabtu siang 18 Maret hingga membunuh dan memutilasinya pada Sabtu petang.
"Dari pemeriksaan saksi dan tersangka, proses pembunuhan tersebut dimulai ketika tersangka datang sendirian dan check-in di kamar wisma Kaliurang sekitar pukul 13.15 WIB," kata Nuredy Rabu 22 Maret 2023.
Heru yang kesehariannya tinggal di sebuah mess karyawan perusahaan tenda di wilayah Ngemplak Sleman Yogyakarta itu, saat itu membayar biaya chec in wisma sebesar Rp 60 ribu untuk jangka waktu selama enam jam saja atau sampai pukul 19.00 WIB.
Sekitar satu jam setelah masuk kamar wisma, sekitar pukul 14.00 WIB, Heru yang mengendarai motor Yamaha Vixion itu meninggalkan wisma untuk bertemu korban A di pinggir jalan depan Rumah Sakit Bethesda Kota Yogyakarta.
Lalu sekitar pukul 15.15 WIB pelaku dan korban sudah kembali ke lokasi wisma dan masuk di kamar.
"Diprediksi sekitar pukul 15.15 sampai pukul 19.00 WIB itu di dalam kamar itu terjadi pembunuhan," kata dia.
Nuredy mengatakan pembunuhan diawali saat pelaku memukul korban dengan sepotong besi di bagian belakang kepala. Korban saat itu baru sibuk melepas pakaian sebelum mereka berdua berhubungan badan.
Melihat korban tidak berdaya, pelaku langsung melakukan menggorok bagian leher A dengan sebuah pisau komando atau pisau bayonet yang sudah dipersiapkan.
"Selanjutnya korban dibawa ke kamar mandi dan dilakukan mutilasi," kata dia.
Di tengah proses mutilasi yang belum selesai itu, pada pukul 19.00 WIB pelaku sempat keluar menemui resepsionis wisma. Dengan tujuan untuk memperpanjang masa sewa kamar dengan memberikan uang Rp100 ribu.
Setelah itu pelaku kembali lagi ke kamar untuk melanjutkan kegiatan mutilasinya.
Lantas pada pukul 20.30 pelaku keluar kamar menuju warung tak jauh dari wisma.
"Pelaku sempat kelupaan tidak membawa uang kemudian kembali lagi ke wisma untuk mengambil uang korban senilai Rp 300 ribu, kemudian kembali lagi ke warung untuk makan dan minum," kata dia.